Friday, June 13, 2014

Letysia on Email

Dear all of you, my blog readers...

Semenjak kerja jadi orang kantoran, tepatnya karyawan sebuah menejemen mol di Tangerang, gue jadi punya kebiasaan memulai email dengan "Dear...". Entah karena latah atau biar lebih akrab aja (tapi kayaknya karena latah sih), gue sendiri geli kalau kirim email pake kalimat pembuka itu. Mindset gue, "Dear..." sama dengan sayang. Padahal yang gue kirimin email belom tentu gue sayang. Kayak ada nih satu media relations radio yang kalau telepon atau body text email songong banget! Najong syalala banget! Tapi tetap gue kirimin email pake "Dear...", enggak bisa jadi "Eh Nyet..." karena email di-carbon copy (Cc) ke atasan. Hoam...

Sebenernya apa ya yang mau gue tulis di sini? Lagi buntu. Tapi gue cerita aja kali ya tentang Tangcity Mall ini. 


Jadi, akhirnya setelah tiga bulan percobaan, gue lulus. Ah yeay!!! Sekarang jadi karyawan kontrak, setahun. Tapi bentar, kayaknya gue belum tanda tangan kontrak PKWT apalah itu semenjak lulus probation... jadi besok gue harus ke HRD. 

Apa jangan-jangan gue lulusnya hanya dari penilaian atasan gue aja ya?

Ah tapi yang jelas, tiga bulan ini berat gue naik lagi dong hehehe. Tiga bulan ya? Eh, enggak berasa ya. Berarti tiga bulan juga gue udah enggak zumba, joget-joget ala olahraga. Karena seinget gue, gue zumba  30 menit, seminggu penuh (lima hari berturut-turut doang sih), bikin berat badan gue turun sekitar tiga kilogram. Lumayan...

Sekarang? Sudah naik lagi dengan suksesnya. Naik dua kilogram. HA HA...and well, all 'nice' food at Tangcity Mall is one to blame. Tapi emang kerja di mall itu surga sih! Bertebaran makanan enak, dari sudut kiri ke sudut kanan, belakang, depan. Agama aja ngajarin kan, kalau rejeki jangan ditolak. Ya rejeki kerja di mall, harus diterima dengan segala konsekuensinya yaitu di kelilingi makanan enak.

Salah satunya ini, yang baru aja buka:
Apa ini namanya? SURGA

Kadang gue jajan Shihlin. Iya, itu snack Taiwan yang logonya merah dan sudah bersertifikat halal dari MUI itu. Gue suka banget sama Mee Sua Oyster-nya! Sumpah, enak bingits kalau dimakan pas masih hangat. Terus Shihlin lagi promosi gitu, kalau beli Mee Sua Oyster dapet Futami Rasa Melon. Nah, makan Mee Sua inilah yang jadi mak comblang antara gue dan Futami Melon. Dengan Futami Melon ini, gue jatuh cinta!

Asli lo kudu coba ini Futami Melon. Rasanya tuh seger banget, apalagi kalau diminum dingin. Entah deh, tapi menurut gue Futami punya taste yang beda. Apalagi rasa Melon alias Honey Dew-nya ini. 
Gue pernah coba juga yang rasa Persik alias Peach deng, enak. Tapi kalau Futami rasa Klasik rasanya biasa aja.  Lo liat aja deh ini websitenya Futami, ada rasa apaan aja. 

Menurut gue Futami beda, rasa tehnya itu light banget. Enggak kayak Sosro yang kayaknya rasanya pahit banget ya, padahal dulu Teh Botol Sosro itu rasanya paling mantep. Sekarang pilihan teh gue berubah, jadi  Estee, Tebs, atau Futami ini. Perubahan ini semua dirasakan sejak negara api menyerang...

Sangat amburadul sekali ya posting-an gue kali ini. Dari ngomongin "Dear..." terus ke jajanan, terus ke minuman (yang sesungguhnya adalah pengalaman pribadi gue, bukan dibayar atau di-buzzer Futami) (percaya kan lo?).

Tapi yang pasti gue capek, mau tidur, besok kerja lagi. Kerja pake baju baruuu... tadi baru beli batik dong (murah aja kakak, cuma Rp60 ribu di lantai 1 Tangcity Mall). Akhirnya besok adalah hari pertama gue kerja hari Jumat dengan mengenakan batik! Karena selama ini gue memang enggak punya batik, selain jas batik.

Salam, 
Letysia S.
Promo and Media Communication Tangcity Mall 
(begitu pula bila gue mengakhiri sebuah email yang dikirim).



0 comments:

Post a Comment